Click !

Kamis, 24 Mei 2012


Tetap Tenang Reaksi Pertama Menolong Korban Kecelakaan


Bandung – Tetap bersikap tenang dan mendahulukan keselamatan diri merupakan kunci pertama ketika menolong seseorang yang mendapatkan kecelakaan. Sebisa mungkin korban ditangani dengan cepat dan dengan tindakan yang tepat. Ada beberapa hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan saat seseorang memberikan tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan. Misalnya saja membubuhkan pasta gigi, lotion, atau bahan kimia lainnya terhadap korban luka bakar, ataupun melakukan kontak dengan korban yang tersetrum merupakan tindakan yang dilarang saat menemukan situasi kecelakaan. Hal-hal tersebut seringkali terjadi diluar dugaan dan kerap membuat kita panik sehingga situasi yang seharusnya bisa ditangani dengan baik menjadi tidak terkendali. Yang terpenting ketika situasi itu terjadi adalah tetap bersikap tenang, demikian diungkapkan dr. Arsdiani, dokter jaga Klinik Peduli PKPU, di tengah-tengah ibu-ibu pengajian Majlis Ta’lim Nuryaman, Kamis (24/5). 

Pengajian yang diselenggarakan kali ini memang menyuguhkan kajian yang berbeda untuk para jama’ah donatur PKPU. Tema  “Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Rumah” menjadi suplemen yang dirasakan penting untuk diketahui dan menumbuhkan kewaspadaan untuk menjaga diri dan keluarga dari kecelakaan ringan yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penyampaian yang sederhana dan praktek secara langsung, dr. Arsdiani menyampaikan tindakan-tindakan pertolongan lainnya terhadap korban luka bakar, tersedak, luka terbuka, luka tertutup, pingsan, dan lain sebagainya. Tak ayal, jama’ah ibu-ibu yang hadir pun tampak antusias mengajukan pertanyaan yang sebagian besar merupakan kasus kecelakaan yang terjadi pada diri sendiri. 

Pengajian menjadi suatu wadah silaturahim serta bertatap muka langsung antara PKPU Bandung dan para donator selain sebagai tempat untuk menimba ilmu dan memperkuat hubungan diantara keduanya. Pengajian ini rutin dilaksanakan secara berkala dengan tema dan kelompok pengajian yang berbeda pula. Diharapkan pengetahuan yang diperoleh selama pengajian dapat diterapkan dan ditularkan kepada keluarga dan masyarakat luas.

Terakhir, pengajian ditutup dengan penyerahan kencleng keluarga PKPU yang diserahkan langsung oleh Koordinator pengajian, Hj. Hardiawan kepada PKPU. (Dwi Enamarty)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar